Judul : Menanti Cinta
Pengarang : Adam Aksara
Genre : Novel, romance
Tebal : 226
Penerbit : Mozaik Indie Publisher
Cetakan : Februari 2014
ISBN : 978-602-14972-3-4
Cinta tak akan pernah membebani, baik bagi yang dicintai, maupun yang mencintai. Karena cinta adalah sebuah keagungan yang melembutkan hati dan mencerahkan kehidupan bagi yang memilikinya.
Alex berhasil memiliki kekayaan meski terlahir cacat. Ia sadar, seperti cacatnya, ada hal yang tidak pernah akan dimilikinya dalam hidup. Cinta adalah salah satunya.
Namun, cinta menjeratnya dalam diam dan menawarkan sebuah hasrat terpendam. Kini, ia hanya dapat mencintai dan terus mencintai, tak berdaya menolak pesonanya.
Claire terlahir berlumur kemiskinan dan penderitaan. Semua yang diinginkannya hanyalah sebuah tempat untuk dapat berteduh dan lepas dari cengkraman orang tuanya.
Ia tahu, cinta dan kebahagiaan adalah sebuah kemewahan. Ia tidak berani menginginkan mereka. Ia tidak ditakdirkan untuk bahagia.
Cinta mempertemukan mereka. Menjerat mereka dalam mimpi kebahagiaan yang seolah tak pernah berakhir bagi kehidupan mereka. Bersama Alex, Claire berani mulai bermimpi dan mencoba mempercayai, kebahagiaan pantas untuknya.
Namun...
Alex menyimpan rahasia gelap demi mempertemukan mereka, Claire menyimpan rahasia yang membuat mereka tidak akan pernah bersatu. Takdir mendekatkan dan menjauhkan mereka. Cinta juga yang menghanyutkan dan menenggelamkan mereka dalam penantian, kehampaan dan kesakitan. Semuanya atas nama cinta dan kasih sayang.
Apakah cinta akan dapat mempersatukan mereka kembali?
Opiniong =>
Cinta
tak pernah membebani
Ia
meringankan yang memilikinya
Ada aku thanks to nya >//
mueheh, bukan aku pribadi sih. Tapi BBI.
Aku baru tau kalau ini semi-fiksi
pas mau buat resensinya. Dan yang terpikir sama aku adalah “damn, Claire
beneran ada. Jadi kisah selebay ini beneran ada.”
Oke.
Sebuah buku dengan karakter yang
lebay di negri antah berantah. Itu satu-satunya hal yang aku pikirkan ketika
aku mulai baca buku ini.
Awalnya bikin bingung dan gak
jelas. mungkin mau seperti pembuka ‘Lelaki Terindah’ tapi malah jadi aneh. Dan
nyusahin pembaca-emm, mungkin hanya aku- karena aku malah berpikir, siapa sih
si aku ini dan yah si aku ini gambarannya tidak jelas.
Penokohan di buku ini terkesan
sangat lebay. Claire yang hidupnya udah kayak gak hidup lagi dan terkesan
mustahil ada Claire di dunia ini dan Alex yang wew, dibilang sempurna sih dia
kakinya cacat, tapi dia seperti sempurna banget di bidang lain, dan itu
mustahil dan aneh. Terutama kesempurnaan di bidang kimia, apaansih. kok ngambang banget penggambaran tokokhnya, yakali si Alex dosen umur 20an mana gak jelas lagi kimianya di bidang apa. Ceritanya terlalu jauh buat aku.
Jalan ceritanya juga. Lebay banget.
Aku tau sih kalau cinta kita bakalan ngelakuin apa aja buat yang disayangi,
tapi cara Alex, terlalu aneh dan mustahil. Semakin ngebuat aku berpikir ini
buku yang lebay banget. Yakale bisa semabarangan masukin orang ke Penjara.
Rasanya seperti dunia mimpi dan yah somehow Adam Aksara terkesan baru banget di
dunia penulisan dan aku mulai berpikir kalau-kalau aja Adam Aksara suka baca
fanfiction :hammers karena cerita ini khas author fanfic yang baru banget
belajar buat FF
Ada beberapa bagian yang menurut
aku gak banget dan iwh banget. Bagian Claire buka baju cuma demi Alex, supaya
Alex bisa lihat cewek telanjang, plis deh apa gunanya bokep*plak. Damn.
menjijikkan banget sih, aku bahkan sempet berhenti buat baca bukunya dan finish
sampe di situ aja. Yaiks. Apalagi rekasi Alex, damn yang aku bayangin Alex itu
seperti om-om nyuruh Claire buat lebih terbuka lagi. Terlalu lebay dan aku udah
gak sanggup untuk menerima asupan kelebayan lebih dari itu. Hii. Tapi, aku
survive dan baca sampai tamat. Satu lagi bagian si Claire pulang pesta lalu
nangis-nangis karena dibilang simpanan, lalu tiba-tiba mereka jadian malam itu.
Gak ada perasaan di sana yang kerasa sama aku masi terlalu lebay juga._.
Nooo. THIS LEBAYNESS KILLING ME.
NOOO. MY EYES MY EYES
Mungkin Adam Aksara sih gak
bermaksud buat melebih-lebihkan ceritanya. Hal lain yang salah adalah pemilihan
diksi yang kurang tepat sehingga ngebuat bosan dan aneh. Apa itu menyolong? Entahlah.
Dan endingnya. Err, entahlah. Stiil
have no ‘sesuatu yang bikin greget’ kok aku gak nangis yah pas kematian Alex
yang menurut aku tragis banget di mana dia bahkan gak pernah bertemu sama
Claire dan cerita sama Claire soal semuanya. Aku heran kenapa aku gak
nangis(padahal baca pengakuan Nico kalau dia gay aja aku nangis) mungkin bang
Adam harus lebih memaknai ceritanya dan menghilangkan banyak hal yang terlalu
lebay serta memilih diksi yang menggambarkan semuanya secara lebih jelas dan
menyentuh.
Overall, kisahnya bagus, cara
pengemasannya buruk. Aku juga gak bisa nulis sih, mungkin kalau aku disuruh
nulis, ceritanya malah bisa lebih parah dari ini._. tapi kalau soal
baca-membaca aku bisa dibilang udah pro, segalanya udah aku baca dan buat
ngereview ini aku udah keluarin seluruh kemampuan aku. Aku jarang banget sih
nulis review jelek. Tapi ya sudahlah.
Bisa coba beli di www.mozaikindie.com
Rating : 7,0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar