Judul : The House of Hades
Pengarang : Rick Riordan
Genre : Novel, Fantasy
Tebal : 627
Penerbit : Mizan Fantasy
Cetakan : Februari 2014
ISBN : 978-602-1606-84-1
Tanggal Beli : 7 April 2014
Semua
pilihan mengandung resiko.
Kau
boleh percaya... atau mengabaikannya?
Tapi
ingat, apa tujuanmu?
Setelah
terjatuh ke dunia bawah, Percy dan Annabeth disiksa oleh rasa lapar dan dahaga
serta suara tangisan tak terperi yang membuat pikiran mereka kacau. Tak hanya
itu, para monster yang telah mereka bunuh pun bermunculan, bermaksud membalas
dendam. Sementara di langit, kru Argo II mati-matian mempertahankan kapal dari
serangan para putra Gaea, kura-kura raksasa dan seorang Dewa berkaki busuk.
Di
tengah, petualangan menantang itu, kecerdasan dan jiwa kepemimpinan mereka
ditantang. Pilihan harus diambil, keputusan besar harus dibuat, sedangkan
kematian menghantuidan masa depan dunia menjadi taruhan. Akankah mereka membuat
keputusan yang tepat?
My
opiniong =>
Oke,
first di sini bakalan banyak spoiler karena jujur aku shock banget. Bakalan
banyak hal alay beretebaran karena aku emang lebay banget.
Biarkan
aku maki-maki dulu.
Padahal
aku udah mati-matian buat gak baca epub inggris gratisannya supaya dapet
feelnya pas baca terjemahannya. Aku udah nahan sejak oktober kemarin. Damn.
Tapi malah dapet kabar buruk dari karakter kesayangan. Iya aku emang alay
banget. Iiihhh. Ngeseliiin deh pokoknya. Kesal sumpah. Marah juga, pengen
banting buku juga. Kecewa banget.
Tbh, aku
gak terima Nico jadi kek gitu, gak terima. Gak iklas. Gak asik deh uncle rick.
Sumpah gak asik. Iwwwh.
See, gue
gak bisa buat review tanpa marah-marah dan ngerasa bete gini. Tapi, lemme try.
Bukunya
gimana?
Bagus.
Bagus banget malah. Aku pikir ini salah satu buku kesukaan aku dari 4 seri yang
lalu.
Penggambarannya
terasa jelas, khas Riordan banget. Ada banyak makhluk mitologi terbaru yang aku
bahkan belum pernah denger namanya. Dan yah, aku membayangkan tartarus seperti
infernonya Dante. Mungkin karena siap baca inferno dan masi mirip-mirip gitu
kali yah. Penggambaran soal Tartarus detil banget, sampai aku ngebayanginnya
gimana gituu. Damn, akupun bingung gimana mungkin Gaea bisa punya anak bareng
Tartarus yang gak jelas begitu XD
Cara
penceritaan? Menurut aku sih, buku ini jauh lebih baik dari Mark of Athena yang
entah kenapa buat aku terlalu membosankan dan gak bikin greget. Dengan 5 POV
menurut aku cerita ini lebih mudah dicerna dan lebih gimana gitu. Cuma gak tau
kenapa aku rasanya pengen skip pov annabet dan percy muluk. Mungkin karena udah
bete juga kali ya sama pemeran utamanya? Pokoknya bagian di mana gak ada Percy
dan Annabeth terasa lebih menyenangkan. Huehehe XD
Tentang
bagian-bagiannya? Damn ada 2 bagian yang membekas banget dan aku ulang lagi
baca bagiannya setelah tamat baca bukunya.
Bagian
Nico dan cupid. Damn. Rasanya bahkan aku gak sanggup bacanya, sumpah rasanya
kayak denger temen lu sendiri dipaksa came out padahal dia gak siap. Sediiih.
Sakiit. Nyeseek. Hampir pengen nangis sih mikirin Nico doang. Apalagi pas
dibagian terakhir “Beruntungnya Annabeth mempunyai teman untuk mengarungi
Tartarus. Nico harus mengarunginya sendirian.” Damn! Berasa lagi baca twilight
epilog eclipse. Sumpah nyeseek. (iya kok, alay gini sih._.)riordaaan, i can’t
accept this. Gue benci. Benci. Kesal. Marah. Damn you!
Dan yah
bagian Leo dengan calypso. So sweet banget>//<. Ah dear, if you ever fight for me like Leo fights for Calypso. I will
be the happiest person in this world. Oke malah curcol. Ih, ini bagian yang
buat aku seperti true love gitu deh, bagian percy dengan Annabeth yang
panjang-panjang rasanya nothing kalau dibandingkan dengan Leo dan Calypso. “Im coming back for
you, Calypso,” he said to the night wind. “I swear it on the River Styx.” This
remainds me of ..an oath to keep with a final breath’if i have someone like Leo, if i have..
Oke sekian deh, pokoknya buku ini bagus. Bagus abnget.
Walaupun aku masih kecewa banget dengan Riordan soal Nico, tapi aku gak bakalan
subyektif dan buat nilai bukunya jatuh.
Rating 9,0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar