Senin, 14 April 2014

Catching Fire


Judul        : Catching Fire
Pengarang    : Suzanne Collin
Genre        : Dystopian
Tebal        : 420
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan      : XIII. Desember 2013
ISBN         : 978-979-22-9946-5
Tanggal Beli : 1 Maret 2014

Api pemberontakan sudah tersulut. Dan Capitol ingin membalas dendam.

Katniss Everdeen berhasil keluar sebagai pemenang Hunger Games bersama Peeta Mellark. Tapi kemenangan itu menyulut kemarahn Capitol. Kemenangan Katniss ternyata membangkitkan semangat pemberontakan di beberapa distrik untuk menentang kekuasaan Presiden Snow yang kejam.

Presiden Snow mengancam Katniss untuk meredakan kegelisahan penduduk distrik dalam tur kemenangan-nya. Satu-satunya cara untuk meredakan kegelisahan penduduk adalah membuktikan bahwa dia dan Peeta saling mencintai tanpa ada keraguan sedikitpun. Jika gagal, keluarga dan semua orang yang disayangi Katniss menjadi taruhannya....

Opiniong :))

Jauh lebih berwarna dari buku kesatu.

Aku tau kalau aku udah telat banget baca buku ini. Filmnya udah keluar dua dan malah udah dapat sambutan bagus dan aku masih on proses bacanya. Mau buat resensi Mocking Jay tapi rasanya males banget

Catching Fire.

Tersulut.

I have no idea soal quarter quell, itu bener-bener surprising banget buat aku. Peserta quell diambil dari para pemenang yang masih hidup. Dan wow, kekejaman Capitol terasa banget.
Penggambaran di buku ini juga terasa lebih err menusuk. Aku rasanya juga bisa nyium bau anyir dari mawar Presiden Snow atau rasanya aku juga bisa ngerasain gimana depresinya Katniss waktu quell diumumkan.

Anyway, Finnick Oddair terlihat keren. Sayang banget aku belum nonton pilmnya dan belum lihat gimana pakaian Finnick. Damn. He must be so damn awesome with that net XD

Aku sih sebenrnya gak menaruh perhatian pada bagian I buku ini. Karena ceritanya cenderung membosankan dan ngebuat aku pengen balik halaman walaupun 1halaman itu belum abis dibaca. 1 hal yang membuat aku bertahan adalah cerita antara Katniss dengan Gale.

Aku sih sempet kesel sama Katniss. Kok bisa sih dia menggantungkan Peeta dengan Gale. Mana keduanya oke-oke lagi. Walaupun aku ngerti sisi Katniss yang dari kecil aja bahkan udah kehilangan rasa aman dan cinta dan apalagi dia udah harus jadi segalanya sejak ayahnya meninggal dan juga ancaman Capitol tapi tetep aja, rasanya terlalu jahat dan rakus ketika dia ingin Gale sekaligus Peeta. Dan di arena Katniss juga nyebelin. Dia mungkin gak bisa mengartikan nasehat Haymitch soal “ingat siapa saja musuhmu”

Hunger games ke 75nya berlangsung dengan seru. Kelewat seru malah kalau menurut aku. Cara bertahan hidup, jebakannya, siksaannya, temanya dan cara pembunuhannya. Lebih berwarna dan yah seru. Mungkin karena ini yang bertarung para pemenang semua. Anyway, pemikiran buat pakai kawat itu bener-bener dewa. Aku bahkan gak kepikiran bakalan berakhir kayak gitu. (damn, i have to keep my self from reading the last chap first)sebenernya sih awalnya aku pengen baca akhirnya dulu buat menenangkan hati karena ga sabar banget buat buat tau endingnya._. tapi untung ga jadi, karena itu adalah suatu kesia-siaan.

Aku juga suka cara Suzanne menggambarkan setiap pemenang dan rasanya setiap pemenang bener-bener menggambarkan distriknya. Johanna dengan kapaknya atau Finnick dengan trisulanya (bikin inget Percy) atau Beetee dengan kawat-kawat. Beberapa yang gak nyambung contohnya Katniss yang bisa manah padahal kerja di tambang atau Peeta yang bisa menghias kue XD rasanya mereka benar-benar distrik itu sendiri. Dan itu menrupakan hal yang menyenangkan buat aku.

Aku suka banget sama Finnick. Apalagi kisah cintanya. Yah, dibandingkan sederet kekasihnya di Capitol, Finnick lebih memilih gadis gila di kampung halamannya. Damn! if only i have someone just like Finnck.

Buku ini akhirnya bikin kesel. Gantung banget. Bikin penasaran. Tapi overall, buku ini menarik, bahkan jauh lebih bagus dari buku satunya. Buku ini jauh lebih berwarna dan terasa sangat hidup.

But Gale is not one to keep secrets from me. “Katniss, there is no District Twelve.”

Rating : 8,3

Sebenernya aku kesel banget pas lihat buku ini. Padahal udah bela-belain beli boxsetnya supaya gak dapet cover film. Pas dibuka ternyata buku duanya koper pilm. Bikin bete deh. Jadi gak seragam gitu kopernya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar