Selasa, 10 Juli 2012

Resensi: Bidadari-Bidadari Surga




Pengarang        : Tere Liye
Genre            : Novel, Drama 
Penerbit         : Republika
ISBN             : 978-979-110-226-1
Tanggal Beli     : Pinjam


Bidadari-Bidadari Surga bercerita tentang pengorbanan seorang kakak (Laisa) untuk adik-adiknya (Dalimunte, Ikanuri, Wibisana dan Yashinta) di Lembah Lahambay agar adik-adiknya dapat melanjutkan pendidikan mereka, meski ia harus bekerja di terik matahari setiap hari, mengolah gula aren setiap jam 4 pagi serta dimalam hari menganyam rotan, meski pada dasarnya keempat adik-adiknya tersebut berasal dari darah yang berbeda dengan dirinya.

Satu sisi Laisa digambarkan sebagai kakak yang galak dan tegas, mengejar-ngejar adiknya yang bolos sekolah dengan rotan dan ranting kayu. Di sisi lain, kontradiktif dengan fisiknya yang gempal, gendut, berkulit hitam, wajah yang tidak proporsional ditambah dengan rambut gimbal serta ukuran tubuhnya yang tidak normal, lebih pendek, Laisa sesungguhnya tipe kakak yang mendukung adik-adiknya, rela mengorbankan diri untuk keselamatan ‘dua anak nakal’ Ikanuri dan Wibisana dari siluman Gunung Kendeng, serta mati-matian mencari obat bagi kesembuhan adiknya Yashinta yang diserang demam panas hingga kejang pada suatu malam

Opiniong =>

Pertama kali lihat buku ini yah, mikir “yah, sampulnya jelek -_- pastinya buku nya juga” bener-bener ga minat baca sedikitpun. Well, walaupun banyak yang bilang “Don’t judge a book by it’s cover” tapi aku udah pengalaman banget sama hal yang ini, semua buku yang aku beli dengan sampul jelek *entah kenapa masih dibeli* itu rata-rata punya standar story doang. I got nothing NO OFFENSE

Setelah mikir lama buat baca, aku akhirnya mutusin buat baca bukunya. Dan GOTCHA kalimat awal tentang binari-binari itu menarik perhatian banget. Aku kira ini bakalan berujung dengan novel ilmiah sains *emangada? Ternyata enggak. Bukunya tetap tentang perjuangan Laisa.

Buku ini nyeritain tentang Laisa, kakak yang amazing banget. Dia rela ngorbanin semuanya hanya demi adek-adek nya, sebuah perjuangan yang bahkan aku gak bisa lakuin. Dan adiknya itu bukan ADIK kandung nya dia Ldia rela gak sekolah supaya keempat nya bisa sekolah.

“Yang berhak menyusahkan itu adik-adik, bukan Laisa”

Ciri khas novel ini, gak pernah ngelupain hal kecil dan memasukkan sesuatu yang penting tapi sering dilupakan. Hal kecil itu seperti Intan dan gelang Safe The Planet nya. Dan something yang aku anggap penting itu kayak tentang hebatnya nabi Musa, Misteri pernah terbelah nya bulan. Jarangkan ada yang masukin itu ke novelnya, semuanya dijelaskan secara kongkret walupun harus terpotong karena Dali harus pergi L

Awal bab, mungkin emang ga terlalu dapat feel karena yang dibahas tentang dalimunthe dan keajaiban Fisika nya. Tapi di pertengahan bab, semuanya terasa begitu mengalir aku seperti seorang laisa disana. Laisa yang tegar bahkan ketika tidak diakui oleh adik kecilnya yang mada ika dan Wibi, Laisa yang rela mengorbankan nyawanya demi si kembar ika-wibi melawan sang penghuni hutan. Laisa yang memaksa keempat adiknya “melangkahi” nya agar sang pasangan tak terlalu lama menunggu. Sumpah demi apa ya, itu air mata meleleh gak berhenti, aku bahkan sampai terisak dengan hidung beler -_-

At all, novel ini berkisah tentang manis nya perjuangan seorang kakak, kekeluargaan yang ga pernah bisa digantikan dengan apapun dan sugesti buat para perempuan yang kurang sempurna didunia yang menuntut kesempurnaan ini.

Quote akhir dibuku ini aku dedikasikan banget buat seorang guru yang amazing. Percayalah miss, suatu saat miss akan jadi bidadari surga yang begitu cantik :’)

“dengarkanlah kabar bahagia ini.wahai, wanita-wanita yang hingga usia tiga puluh, empat puluh, atau lebih dari itu, tapi belum juga menikah (mungkin karena keterbatasan fisik, kesempatan, atau tidak pernah ‘terpilih’ di dunia yang amat keterlaluan mencintai materi dan tampilan wajah). yakinlah, wanita-wanita salehah yang sendiri, namun tetap mengisi hidupnya dengan indah, berbagi, berbuat baik, dan bersyukur. kelak di hari akhir sungguh akan menjadi bidadari-bidadari surga. dan kabar baik itu pastilah benar, bidadari surga parasnya cantik luar biasa
yah, kalau dibuku B. Indonesia kelas 9 kemarin nulis resensi itu harus menuliskan kekurangan dan kelebihan buku ini.

Mari mulai dari kekurangan, satu kekurangan besar menurut aku itu Cuma masalah cover. Kenapa cover? Hah, banyak orang yang punya mindset *termasuk aku “Kalau cover nya jelek pasti ceritanya juga” aku juga udah perhatiin beberapa cover, berlian dan pukat juga covernya kurang menarik minat pembaca, mungkin Om Tere bisa mencari desainer cover yang lebih sesuatu lagi dengan ide fresh yang bisa “menarik” mata pembaca. Aku minta maaf banget dengan semua penggemar Om tere dengan pendapat yang ini, kalau ada yang marah yo wes ga papa. Tapi ingat ini blog aku, aku bebas berpendapat disini xoxo

Lanjut ke kelebihan yah, semuanya LEBIH >// oh Lord i got everything here. About true love, familyship, knowledge and the power of sister. Satu pesan moral yang lengket banget itu, yang boleh nyusahin itu adek.

Semoga aku bisa menjadi kakak seperti laisa. 

Rating : 8,9

Buat yang belum baca bukunya, ayuk baca ^^ ga perlu beli karna bukan banyak yang beli itu yang penting tapi banyak yang baca :) bisa pinjam dimana aja, bahkan kalau mau baca berdiri di gramedia juga boleh XD lol


LanjuuuuutResensi: Bidadari-Bidadari Surga